Seperti yang kita ketahui, kebanyakan orang menganggap bahwa seks merupakan salah satu resep utama kebahagiaan. Pernyataan inilah yang kerap membuat orang aseksual merasa tersisih. Apa itu aseksualitas? Aseksualitas merupakan kondisi di mana seseorang tidak memiliki ketertarikan seksual pada orang lain. Aseksualitas bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu orientasi seksual yang dibawa sejak lahir dan tidak berubah. Apakah orang aseksual memiliki ketidakseimbangan hormon? Banyak orang aseksual melakukan tes hormon dan menemukan bahwa hasilnya normal. Bahkan, kebanyakan orang aseksual tidak memiliki tanda/gejala ketidakseimbangan hormon (misalnya rambut rontok, disfungsi ereksi, depresi, dan lain-lain). Selain itu, menurunnya hasrat seksual yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon biasanya terjadi tiba-tiba, sementara itu orang aseksual tidak pernah sekalipun memiliki ketertarikan seksual sepanjang hidupnya. Apakah orang aseksual bisa jatuh cinta? Ya, tentu saja. Orang aseksual juga merasakan jatuh cinta, layaknya orang pada umumnya. Mereka bisa mengalami deg-degan sebelum kencan, cinta yang mendalam terhadap pasangan, dan cemburu. Tidak berbeda dengan kebanyakan orang. Apakah orang aseksual tidak ingin menikah atau punya anak? Seperti orang pada umumnya, mereka yang aseksual tetap memiliki keinginan untuk menjalin hubungan, menikah, dan mempunyai anak. Apakah orang aseksual bisa tetap berhubungan intim? Sebagian orang dengan sindrom aseksual tetap melakukan hubungan seksual dengan beberapa alasan, yakni untuk mendapatkan pasangan yang romantis, keinginan memiliki anak, dan sebagainya. Bagaimana jika pasangan saya seorang aseksual? Apabila Anda merasa bahwa pasangan Anda seorang aseksual, bicarakan hal ini dengan hati-hati. Kebanyakan aseksual takut untuk mendiskusikan kondisinya karena mereka bahkan tidak mengerti apa itu aseksualitas. Mereka mungkin takut jika dianggap ‘sakit’ atau semacamnya. Yang terpenting, jalin komunikasi dengan baik dan hargai pilihan mereka meski Anda merasa sulit untuk mengerti. Jika perlu, Anda dan pasangan juga dapat berkonsultasi dengan terapis.
